Asian Idol, Kontes Keberuntungan?

Banyak orang yang terenyak ketika Hady Mirza dinobatkan sebagai juara Asian Idol. Mengapa bisa? Padahal dari segi kualitas suara masih ada Jaclyn, Mike, dan Mau yang memiliki kualitas vokal lebih dibandingkan Hady

Sistem voting Asian Idol dirancang oleh I-Pop dari Singapura, membuat sistem pemilihan dua suara (dua negara) dalam satu sms dibuat untuk menyiasai negara yang memiliki penduduk sedikit tidak mendapat voting terendah.

Setelah dilakukan perhitungan, jumlah voting untuk Mike mencapai lebih dari satu juta. Dari jumlah itu, sebenarnya Mike-lah yang mendapat voting terbanyak.

Namun, perhitungan kemenangan Asian Idol bukan dari jumlah voting, melainkan dari persentase perhitungan. Perhitungannya 50% untuk pilihan pertama dan 50% untuk pilihan kedua. Misal, semua pemilih dari Indonesia memilih Mike pada pilihan pertama, ia hanya mendapatkan 50% suara. Angka itu ditambah persentase 5 negara lain yang memilih Mike.

Setelah ditotal, Hady mendapat 115% suara, Mike mendapat 111%, selisih 4%. Malah Jaclyn yang diunggulkan menempati urutan terbawah.

Dari perhitungan itu bisa kita tangkap bahwa pemilih dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, maupun India banyak yang menempatkan Hady pada pilihan kedua. Dengan harapan Singapura akan mendapatkan suara terkecil karena jumlah penduduk yang sedikit. Tidak mungkin pemilih dari Indonesia menempatkan Mike di pilihan pertama, dan Jaclyn di pilihan kedua karena sama-sama unggulan.

Namun, begitulah sebuah kontes popularitas, pemenang ditentukan oleh SMS. Pemenang bukan siapa yang berkualitas baik, melainkan siapa yang beruntung.